Subhanallah! 23 Tahun Menolak Islam, Meninggalnya Justru Seperti Ini


Sahabat UCers. Alkisah. Ia terlahir dengan nama Anthony Vatswaf Galvin Green pada 1962. Lahir di Dar es Salaam, Tanzania. Ayahnya seorang administrator kolonial di Kerajaan Inggris dan ibunya berasal dari Polandia.

Ayah Gavin Green seorang yang tidak percaya adanya Tuhan, sementara ibunya penganut Katolik Roma taat. Anthony Vatswaf dibesarkan dalam iman Katolik Roma sejak usia muda.

Pada usia muda, Vatswaf mulai mempertanyakan keyakinan Katolik Roma, walaupun pada usia 19 tahun masih dengan “penuh semangat” membela keimanannya itu. Kemudian ia mempelajari Buddhisme selama hampir tiga tahun, meskipun tidak pernah secara resmi memeluk itu.

Pada tahun 1987 Vatswaf pertama kali tertarik pada Islam, dan mempelajari Al Quran. Vatswaf kemudian memeluk Islam pada tahun 1988, dan sejak itu menjadi praktisi dakwah. Ia pun mengganti namanya dengan Abdur Rahim.

Selain sebagai presenter di Peace TV, ia juga terlibat dalam kegiatan pendidikan dan media pada stasiun TV itu. Ia pun menjadi Ketua iERA (the Islamic Education & Research Academy). Rahim aktif memberikan ceramah di luar negeri, termasuk pada konferensi perdamaian yang diadakan di Mumbai.Ia juga aktif di London Central Mosque and Islamic Cultural Centre. Sebagaimana Dr Zakir Naik, Dr Bilal Philips, Khalid Yasin, dan Yvonne Ridley, Rahim juga memberikan banyak kuliah tentang Islam di seluruh dunia dan juga berdakwah di Hyde Park yang terkenal di London.

Ia memiliki sepuluh anak dari dua istri. Rahim pernah ditanya dalam wawancara, apakah hukum Inggris melarang bigami.

Ia menjawab, “Benar. Namun beberapa orang Inggris melakukan bigamis. Tetapi mereka yang mempraktikan bigami dapat menjalankan pernikahannya sebagaimana ketentuan hukum perkawinan (Islam). Anak-anak yang lahir sah, istri (kedua) pun berhak mendapat mewarisi harta.”

Rahim pernah dilarang ikut dalam penerbangan yang singgah di Brisbane karena ia terdaftar dalam “aktivis yang masuk dalam daftar cegah” oleh pemerintah Australia.

Ini disebabkan karena ia pernah berceramah yang isinya dianggap ekstrim bagi dunia Barat, yakni, “Muslim dan Barat tidak bisa hidup damai bersama-sama dan bahwa kematian saat berperang jihad adalah salah satu cara paling pasti untuk masuk surga dan disenangi Allah.”

Pada satu wawancara radio berikutnya di Australia, Rahim menyatakan bahwa ia sudah lama meninggalkan pandangan ekstremis apa pun, dan menambahkan bahwa ia secara konsisten mengutuk aksi teroris.

sumber

Artikel Terkait

Subhanallah! 23 Tahun Menolak Islam, Meninggalnya Justru Seperti Ini
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email